cursor

jam

Minggu, 15 Agustus 2010

foto band asphyxiate

ASPHYXIATE - INDONESIAN BRUTAL DEATH METAL BAND

Akhir-akhir ini, aku begitu tergila-gila untuk menyimak lagu-lagu dari band Indonesia yang beraliran ekstrim metal, salah satunya brutal death metal. Ada banyak band yang mengusung aliran tersebut. Dan nama ASPHYXIATE telah berhasil memikatku. Pertama kali aku mengenal band ini ialah pada saat mendengarkan sebuah album kompilasi band underground Indonesia yang diberi tajuk METALOBLAST, rilis tahun 2004 lalu. Ada 12 buah band yang turut bepartisipasi di dalam album kompilasi tersebut, termasuk salah satunya adalah ASPHYXIATE. Sedangkan beberapa band sisanya sebut saja seperti TRAUMA [band sesepuh aliran death metal], SANTET [black metal], NOXA [grindcore], PURGATORY [rugi banget jika kalian tidak mengenal band ini!], SIKSAKUBUR [technical death metal, beken banget di dunia underground Indonesia] dan TENGKORAK. ASPHYXIATE di album METALOBAST ini membawakan sebuah lagu yang berjudul Sekarat Terjagal. Fuckin' great song!

Semenjak itu lah aku berusaha untuk mengenal ASPHYXIATE lebih dekat lagi. Setelah browsing ke berbagai situs, ternyata band ini sudah lama terbentuk. Yaitu tahun 1998 lalu. Sempat terjadi beberapa kali ganti personil. Untuk saat ini, ASPHYXIATE berisikan empat orang personil. Mereka adalah Deaddy pada posisi vokal, Josh pada posisi gitar, Adi yang memegang alat bass dan terakhir Reno, fuckin' blast drums!

Dan saat ini ASPHYXIATE  sudah merilis dua buah album. Yang pertama yaitu The Process of Mutilation [rilis tahun 2002]. Sedangkan album keduanya, Anatomy of Perfect Bestiality, dirilis bulan Agustus 2009 kemarin. Album The Process of Mutilation diproduksi oleh label Undying Music. Dan pada beberapa waktu sesudahnya, album ini dirilis ulang oleh sebuah label di negara Italia sono, Despise the Sun Records. Sudah pasti album tersebut juga turut dipasarkan di sana. Sedangkan untuk album Anatomy of Perfect Bestiality, ASPHYXIATE langsung ditangani oleh dua buah label sekaligus. Yaitu Despise the Sun Records [Italia] dan Sevared Records [USA].

Kebetulan aku sudah menyimak kedua buah album tersebut. Komentarku? DAHSYAT! Namun jika diharuskan memilih, sepertinya album The Process of Mutilation masih tetap yang terbaik. The Process of Mutilation terdiri atas 10 track. Semua lagu sangat menggambarkan judul albumnya itu sendiri. Yaitu bertemakan mutilasi. Haha. Biasalah itu di dunia death metal. Album dibuka dengan lagu Cold Blood Murderer yang sangat pas untuk dijadikan track pembuka. Walaupun brutal, masih tersisip jeda-jeda yang bisa dicerna oleh otak. Begitu juga dengan lagu berikutnya, Feeding My Dog With Their Carcass. Wah, ini sih salah satu lagu favoriteku yang bisa disimak di album ini. Permainan drum semakin terasa arogan di sini. Chaos! Beberapa menit menjelang lagu berakhir, bisa didengarkan beberapa permainan musik yang lebih terarah serta berat tentunya. Dan sepertinya ini memang saat yang tepat untuk berhead-banging-ria! Mutilated Human sama brutalnya dengan lagu-lagu berikutnya, seperti Amis Lendir Darah dan Breakfast With Satanic Flesh. Khusus untuk Amis Lendir Darah, guttural-vocal yang dibawakan oleh Yoseph luar biasa gila-nya! Selanjutnya lagu berjudul Sekarat Terjagal, yang aku yakin merupakan salah satu lagu kebangsaannya ASPHYXIATE. Percaya atau tidak, lagu ini aku dengarkan setiap harinya minimal sebanyak 20 kali. Jadi kepikiran pingin membawakan lagu ini jika ada event-event musik metal di kotaku sini. Haha. Tiga buah track sisanya, yaitu Vomiting Flesh, Sindrom Pembunuhan dan Psychopatic Brutal Mind juga tidak kalah "sick"-nya [apalagi judul yang disebutkan belakangan]. Dan lagu terakhir yang ada di penghujung album ini diberi judul yang sama dengan nama band-nya itu sendiri, yakni Asphyxiate. Lagunya sedikit beda, sedikit dibalut dengan melodi ala genre melodic death metal.

Berikutnya, mari kita coba simak album kedua mereka, Anatomy of Perfect Bestiality. Secara keseluruhan, album ini sedikit berbeda dibandingkan album pertama tadi. Apalagi soal kualitas sound. Tidak ketinggalan dari segi vokal. Wajar lah. Di sini vokalisnya adalah Deaddy. Bukan Joseph. Musik-musik yang dimainkan lebih terasa gelap dengan sisi brutal-nya. Riff-riff gitar dimainkan dengan nada rendah serta berat. Lagu pembuka album, Anatomy of Perfect Bestiality, sudah cukup untuk mendeskripsikan bagaimana perjalanan sembilan buah track sisanya yang ada dalam album ini. Chaos, gore and brutal! Berikutnya Knife In Womb, sebuah lagu yang cukup sering dibawakan ASPHYXIATE dalam penampilan live-nya. Lagu-lagu berikutnya kurang lebih terdengar begitu-begitu saja. Tipikal brutal death metal. Jika tidak tahan, mungkin kalian akan cepat-cepat mengakhiri album ini dengan cara men-skip-nya langsung. Beberapa judul track yang tersisa adalah Gallery From The Killing Field, Intestinal Stabwound, Torso Putrefaction, 340, The Insidious Theater, [salah satu lagu yang juga sering dibawakan saat live], Blood FlavorEducations Of Murder dan False Concept Of Self Mutilation [sebuah lagu instrumental].

Jika kalian ingin menonton video penampilan livenya ASPHYXIATE, di situs YOUTUBE sudah ada beberapa tuh. Mungkin salah satunya bisa kalian lihat di bawah ini:

Sejarah dan Perkembangan Brutal Death Metal.

Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) atau geraman (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut "Cookie Monster vocals".

Beberapa pelopor genre ini adalah Venom dengan albumnya Welcome to Hell (1981) dan Death dengan albumnya Scream Bloody Gore (1987). Death metal kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-band seperti Carcass, Morbid Angel, Entombed, God Macabre, Carnage, dan Grave.

Di Indonesia, genre ini diawali pergerakan dan perkembangan-nya di tahun 1990-an dengan band thrash metal Rotor di Jakarta dan beberapa band pioneer death metal lainnya di daerah lain, seperti Adaptor dari Jakarta , Insanity dan Hallucination dari Bandung, Death Vomit dari Jogjakarta , Slow Death dari Surabaya, kemudian berkembang dengan band band berbahaya dan bereputasi internasional, Jasad , Disinfected,dan Ancur dari Bandung , Siksa Kubur , Funeral Inception dari Jakarta dan Cranial Incisored dari Jogjakarta

Beberapa subgenre death metal:

  • Melodic death metal - heavy metal dicampur dengan beberapa unsur death metal, misalnya death growl dan blastbeat
  • Progressive death metal - gabungan antara death metal dan progressive metal Brutal death metal - gabungan antara grindcore dan death metal
  • Slam death metal - gabungan antara metalcore/groove metal dan death metal
  • Death/Doom - gabungan antara doom metal dan death metal
  • Blackened death metal - gabungan antara black metal dan death metal

Ciri umum adalah perubahan yang cepat, kadang struktur nyanyian kacau, beat yang aneh, irama tidak lazim dan harmonisasi serta melodi yang diluar kebiasaan. Band technical/progresive death metal pada umumnya memadukan aesthetics death metal dengan unsur-unsur dari rock progresive, jazz/musik klasik.

Diakhir 1980an dan awal 1990an death metal memperoleh perhatian media lebih banyak ketika label-label record ternama seperti “earache record” dan “roadrunner record” mulai menandai band-band death metal pada suatu tingkat pertumbuhan yang cepat.
Sejak itu death metal mengalami keaneka ragaman konsep musik dan melahirkan variasi yang kaya dari subgenre.
Death metal sempat mengalami pertentangan yang cukup banyak dan telah dipertimbangkan dari kultur trend. karena sebagian besar disebabkan tema/lirik yang kurang menarik. dan ini secara khusus dipandang sebagai suatu format musik “underground”. dikarenakan tidak mengikuti trend yang lagi marak dalam kaitan keagresifan dan musisi-musisi death metal lebih memilih untuk tidak begitu menghiraukan. bagaimanapun ini memberikan jalan serentak ketempat tempat seperti amerika selatan, dan bahkan hindia timur dalam bentuk trash/black/death metal.